Perilaku

 Bab XI

                                                         Perilaku

Dalam kehidupan, perilaku sangat penting untuk dipahami karena merupakan kebiasaan atau kegiatan yang dilakukan manusia. Dengan adanya materi perilaku kita mendapat ilmu untuk memahami, memprediksi, dan mengelola Perilaku manusia dalam Lingkungan.

A. Konsep Perilaku

        Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar Notoatmodjo, (2003). Sedangkan dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh mahluk hidup.

Menurut penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru didalam diri orang tersebut terjadi proses berurutan yakni :

• Kesadaran (awareness)

Dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek)

• Tertarik (interest)

Dimana orang mulai tertarik pada stimulus

• Evaluasi (evaluation)

Menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

• Mencoba (trial)

Dimana orang telah mulai mencoba perilaku baru.

• Menerima (Adoption)

Dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

Perilaku juga diartikan sebagai suatu reaksi pisikis seseorang terhadap lingkungannya, reaksi yang dimaksud yaitu: a) Bentuk pasif (tanpa tindakan nyata atau konkrit) ; b) Dalam bentuk aktif (dengan tindakan konkrit).

Banyak juga para ahli memiliki pandangan masing-masing tentang arti perilaku;

1) Menurut Ensiklopedia Amerika, perilaku diartikan sebagai suatu aksi dan reaksi organisme terhadap lingkungannya, hal ini berarti bahwa perilaku baru akan terwujud bila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan tanggapan yang disebut rangsangan, dengan demikian maka suatu rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku tertentu pula.

2) Menurut Okvina (2015), mengatakan bahwa perilaku adalah “segenap manifestasi hayati individu dalam berinteraksi dengan lingkungan, mulai dari perilaku yang paling nampak sampai yang tidak tampak, dari yang dirasakan sampai paling yang tidak dirasakan”.

Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan berdasarkan buku Etika Profesi. Perilaku adalah “suatu tindakan atau perbuatan seseorang terhadap stimulus yang dapat diamati dan bahkan dipelajari”. Perilaku dapat menunjukkan kepribadian seseorang.

B. Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku

Faktor yang Memengaruhi perilaku manusia yaitu:

 Faktor Genetik atau faktor Endogen

Faktor ini merupakan konsep dasar atau model untuk kelanjutan perkembangan perilaku mahluk hidup itu. Faktor Genetik berasal dari dalam individu (Endogen);

a) Jenis Ras

Semua ras di dunia memiliki perilaku yang spesifik,saling berbeda dengan yang llainnya yaitu; ras kulit putih(kaukasia) , ras kulit hitam atau cokelat (negroid) dan ras kulit kining (mongoloid).

b) Faktor pembawaan yang berhubungan dengan keadaan jasmani pada umumnya tidak dapat diubah.

c) Jenis kelamin

Perbedaan perilaku pria dan wanita berdasarkan emosionalnya.

d) Sifat kepribadian perilaku individu

e) Intelegensi sangat bergantung terhadap perilaku individu.

 Faktor Eksogen atau faktor dari luar Individu

1) Faktor eksogen merupakan faktor yang datang dari Liar diri individu, merupakan pengataman-pengataman, alam sekitar pendidikan dan sebagainya. Pengaruh pendidikan dan pengaruh lingkungan sekitar itu sebenarnya terdapat perbedaan. Pada umumnya pengaruh lingkungan bersifat pasif, dalam arti bahwa tingkungan tidak memberikan suatu paksaan kepada individu. Lingkungan memberikan kemungkinan-kemungkinan atau kesempatan-kesempatan kepada individu. Bagaimana individu mengambil manfaat dari kesempatan yang diberikan oteh tingkungan tergantung kepada individu yang bersangkutan. Tidak demikian halnya dengan pendidikan. Pendidikan dijatankan dengan penuh kesadaran dan dengan secara sistematis untuk mengembangkan potensi-potensi ataupun yang ada pada individu sesuai dengan cita-cita atau tujuan pendidikan. Dengan demikian, pendidikan itu bersifat aktif, penuh tanggung jawab dan ingin mengarahkan perkembangan individu ke suatu tujuan tertentu. Usia adalah factor terpenting juga dalam menentukan sikap individu.

2) Pekerjaan Bekerja adalah satu jalan yang dapat digunakan manusia dalam menemukan makna hidupnya

3) Agama

4) Sosial Ekonomi

5) Kebudayaan

Metode Membentuk Perilaku Menurut (Robbins 2003:59)

1) Penguatan positif

2) Penguatan negative

3) Hukuman

4) Pemunahan

● Metode Membentuk perilaku Menurut (Dessler 2007:101)

1) Kebutuhan

2) Keinginan

3) Motivasi

4) Sikap

5) Niat

6) perilaku

 ● Hukum perilaku manusia menurut (Dessler 2007:101)

1) Hukum perilaku I : Menyatakan bahwa manusia bersifat pasif sementara lingkungan bersifat aktif.

2) Hukum perilaku II : Menyatakan bahwa yang dapat merubah perilaku manusia adalah dirinya sendiri.

3) Hukum perilaku III : Menyatkan bahwa kegagalan dan kesuksesan akan membentuk perilaku pada masa berikutnya .

C. Perilaku Pelaksanaan Pelayanan Publik

      Berdasarkan UU Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Public, sebagai berikut;

1. Adil dan tidak diskriminatif

2. Cermat

3. Santun dan Ramah

4. Tegas, andal, dan tidak memberikan putusan yang berlarut-larut

5. Professional

6. Tidak Mempersulit

7. Patuh pada perintah atasan yang sah dan wajar

8. Menjunjung tinggi nilai nilai akuntabilitas dan integritas institusi penyelenggara

9. Tidak membocorkan informasi atau dokumen yang wajib di rahasia kan sesuai dengan peraturan perundang undangan

10. Terbuka dalam mengambil langkah yang tepat untuk menghindari benturan kepentingan

11. Tidak menyalahgunakan sarana dan prasarana serta fasilitas pelayanan public

12. Tidak memberikan informasi yang salah atau menyesatkan dalam menanggapi permintaan informasi serta proaktif dalam memenuhi kepentingan masyarakat

13. Tidak menyalahgunakan informasi, jabatan, dan atau kewenangan yang dimiliki

14. Sesuai dengan kepantasan dan

15. Tidak menyimpang dari prosedur.

● Perilaku dalam kegiatan sehari-hari yang ditunjukkan kepada pelanggan;

1) Jujur dalam bertindak dan bersikap

2) Rajin,Tepat waktu, dan Tidak Pemalas

3) Selalu Murah Senyum

4) Lemah lembut dan ramah Tamah

5) Sopan Santun

6) Periang,Selalu Ceria, dan Pandai Bergaul

7) Simpatik

8) Fleksibel

9) Serius

10) Memiliki Rasa tanggung jawab

11) Rasa memiliki Instansi

           12) Suka Menolong

D. Kesimpulan

      Perilaku menunjukkan kepribadian pegawai dan organisasi itu sendiri. Antara lain;

• Adil dan tidak diskriminatif

• Cermat

• Santun dan ramah

• Tegas

• Profesional

• Tidak mempersulit

• Dan masih panyak la gi perilaku yang ditunjukkan setiap pegawai.





Semoga bermanfaat.... 


Pengertian Norma, Jenis-jenis Norma, Fungsi Norma, Ciri-ciri Norma

 

Pengertian Norma, Jenis-jenis Norma, Fungsi Norma, Ciri-ciri Norma


1.      Pengertian Norma

Menurut Kamus Besar Kamus Indonesia (KBBI), norma adalah atau ketentuan yang mengikat warga kelompok dalam masyarakat. Dimana sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yang sesuai. Sedangkan menurut John J. Macionis, mengatakan bahwa norma adalah “sebagai aturan, pedoman, dan harapan masyarakat yang harus selalu dipatuhi”.

Menurut Harbani dalam Pasolong (2020:23) mengatakan bahwa norma adalah “sebagai suatu tatanan atau pedoman dalam berperilaku yang diciptakan manusia sebagai makhluk sosial untuk dapat melangsungkan kehidupan bersama-sama dalam suatu kelompok masyarakat”. 

2.      Jenis-jenis Norma

  1. Norma agama

Norma ini menjadi pedoman hidup bagi manusia yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Isi dari norma ini berupa perintah, ajaran, dan larangan. Pada umumnya setiap pemeluk agama meyakini bahwa barang siapa yang mematuhi perintah Tuhan dan menjauhi larangan-larangan Tuhan akan memperoleh pahala. Sementara sanksi dari pelanggaran norma agama berupa dosa dengan balasan di akhirat kelak.  

2. Norma Kesusilaan

Norma ini bersumber dari hati nurani manusia. Norma kesusilaan mendorong manusia untuk berbuat baik dan menghindari perbuatan buruk. Jika seseorang melanggar norma ini, maka akan mendapatkan sanksi berupa penyesalan, dicemooh, bahkan dikucilkan dari masyarakat. 

3. Norma Kesopanan

Norma ini bersumber dari kebiasaan, adat istiadat, budaya, dan nilai-nilai masyarakat. Norma kesopanan sendiri didasari oleh beberapa hal seperti kebiasaan, kepantasan, kepatuhan yang berlaku di masyarakat. Sanksi norma kesopanan biasanya berupa pengucilan. 

4. Norma Hukum

Norma hukum bersumber dari negara atau pemerintah yang diatur dalam Undang-Undang. Norma hukum memiliki sifat memaksa untuk melindungi kepentingan dalam pergaulan hidup di masyarakat.Sanksi norma hukum bersifat tegas, memaksa dan mengikat, seperti penjara, dan denda.

3.      Fungsi Norma

  1. Bisa mencegah terjadinya benturan kepentingan masyarakat
  2. Dapat menciptakan kehidupan masyarakat menjadi aman, tentram, dan tertib
  3. Memberi petunjuk atau pedoman bagi setiap individu dalam menjalani kehidupan dimasyarakat
  4. Membantu mencapai tujuan bersama dalam masyarakat
  5.  Mengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai nilai yang berlaku 
  6. Memberikan batasan yaitu berupa larangan atau perintah dalam berperilaku dan bertindak
  7. Memaksa individu dalam menyesuaikan dan beradaptasi dengan norma-norma yang berlaku yang ada dalam masyarakat serta menerapkan nilai-nilai yang diharapkan 
  8. Sebagai pedoman dan aturan dalam kehidupan masyarakat 
  9. Menciptakan keteraturan dan stabilitas pada lingkungan masyarakat 
  10. Menjadi dasar pemberian sanksi yaitu hal yang terkadang sulit untuk dilakukan adalah memberikan sanksi atas kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh masyarakat

4.      Ciri-ciri Norma

  1. Pada umumnya, norma tidak berbentuk tertulis dan lebih banyak merupakan kesepakatan didalam masyarakat. 
  2. Ciri yang kedua adalah memiliki sifat mengikat. 
  3. Pengertian norma yang paling utama merupakan hasil kesepakatan dari masyarakat. Norma tidak ada dengan sendirinya melainkan dibuat terlebih dahulu dan disepakati oleh masyarakat. 
  4. Ciri yang selanjutnya adalah diakui dan dipatuhi oleh masyarakat. 
  5. Ciri yang terakhir adalah bisa berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman dan kondisi masyarakat sekitar.

Komponen Perangkat Lunak(pengertian, fungsi, jenis dan lainnya)


         Software (perangkat lunak) 


Pengertian perangkat lunak 


• Perangkat lunak (Software) atau peranti lunak (bahasa Inggris: software) adalah istilah khusus untuk data yang diformat, dan disimpan secara digital, termasuk program komputer, dokumentasinya, dan berbagai informasi yang bisa dibaca, dan ditulis oleh komputer. Dengan kata lain, bagian sistem komputer yang tidak berwujud. Istilah ini menonjolkan perbedaan dengan perangkat keras komputer.

fungsi perangkat lunak 

Sumber:infoana.com

• Secara umum perangkat lunak pada komputer memiliki dua fungsi utama. Fungsi yang pertama sebagai pemroses data, perintah atau instruksi khusus. Dengan begitu, pengguna bisa mengoperasikan komputernya sesuai dengan hasil kerja yang diinginkan. Selain itu, fungsinya adalah untuk sarana interaksi yang mengkoneksikan pengguna dengan perangkat kerasnya.

Sistem operasi (kadang disebut software platform) adalah perangkat lunak dasar yang berfungsi sepenuhnya untuk mengendalikan sistem komputer. Sistem operasi mengandung sejumlah program. Beberapa program tergolong sebagai utilitas.

Bahasa pemrograman adalah kumpulan sintaks yang berfungsi untuk memerintahkan perangkat lunak pada komputer. Secara singkat, bahasa ini dipakai untuk membuat program komputer menggunakan aturan logika komputer.

Device driver adalah istilah teknologi informasi yang mengacu kepada komponen perangkat lunak yang mengizinkan sebuah sistem komputer untuk berkomunikasi dengan sebuah perangkat keras.

Utilitas adalah program yang bermanfaat untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya sistem, misalnya untuk memformat disket. Di lingkungan Windows, program-program seperti ScanDisk, Disk Cleanup, dan Disk Defragmenter, secara otomatis disertakan dalam komputer ketika Program Windows diinstal.

Program aplikasi pada komputer merupakan perangkat lunak siap pakai yang nantinya akan digunakan untuk membantu melaksanakan pekerjaan penggunanya.Dalam sebuah komputer aplikasi ini disiapkan sesuai kebutuhannya masing-masing.

Jenis-jenis perangkat lunak dan contohnya masing-masing

• Software System

Perangkat lunak yang digunakan sebagai sistem operasi dalam komputer untuk mengatur sumber daya dari perangkat keras dan perangkat lunak serta memberikan informasi kepada user. Contoh: Linux, Mac, Windows.

• Software Browser

Untuk mencari informasi tertentu yang dibutuhkan dalam internet. Contoh: Opera Mini, Internet Explorer, Mozilla Firefox, Chrome, UC Browser

• Microsoft Office

Perangkat lunak yang dibuat dan dirancang khusus untuk menunjang pekerjaan di dalam perkantoran ataupun sekolah. Contoh: Microsoft Word, Excel, Powerpoint, Outlook, Publisher.

• Paint Software



Perangkat lunak yang memiliki fungsi sebagai pengolah gambar atau desain (membuat gambar atau pola, editting, dll) Contoh: Corel Draw, Adobe Photosoft, Paint, Paint.Net

• Software Anti Virus

Melindungi sistem dari berbagai serangan virus. Contoh: AVG, Norton, Avast, Smadav, dll.

Contoh-contoh program aplikasi yang popular digunakan saat ini. 

Sumber: podfeeder.com

• Pengolah kata = Microsoft Word

• Pengolah angka = Microsoft Excel

• Pengolah database = Microsoft Access

• Pengolah gambar = Adobe Photoshop

• Editing Video = Adobe Premiere Pro

• Multimedia = VLC Media Player

• Presentasi = Microsoft PowerPoint

• Web Browser = Google Chrome & Mozilla Firefox

         

                                  ~Selesai~


                       Daftar Pustaka

   https://www.zhato-tech.id/2019/10/komponen-utama-komputer-software.html?m=1

https://medium.com/@nellyagusti27/bab-vii-perangkat-lunak-sistem-b223c8c0b1cb

         https://salamadian.com/pengertian-perangkat-lunak-software/

    http://www.materidosen.com/2016/12/pengertian-fungsi-dan-contoh- perangkat.html?m=1

https://ol ympics30.com/perangkat-lunak-komputer/


Terima kasih dan semoga bermanfaat. 

Etika dan Etiket Menurut Para Ahli

 

     

        PENGERTIAN ETIKA DAN ETIKET MENURUT PARA AHLI

                                               

v  Definisi etika dan etiket masing-masing 15 menurut pakar dilengkapi tahun halaman daftar pustaka.    

Ø  Definisi Etika

§  Prakoso dalam Pasolong (2020:3), Mengatakan bahwa “Etika merupakan nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok masyarakat dalam mengatur perilakunya. “

§  Salam dalam Pasolong (2020:3). Mengatakan bahwa: “Etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan Norma moral yang menentukan perilaku manusia dalam kehidupannya”

§  Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) dalam Pasolong (2020:3). Ada tiga pengertian tentang Etika, yaitu: 1. Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban sosial;2. Kumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan ahlak;dan;3. Nilai mengenai benar2 dan salah yang dianut masyarakat.

§  Harbani Pasolong (2020:3), Mengatakan bahwa Etika adalah “Ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan apa yang tidak baik dilakukan oleh manusia”.

§  Adnan Murya dan Urip Sucipto (2019:2). “Etika” berarti:Ilmu tentang apa yang bias a dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.

§  Purwadarminta, sejak 1953 dalam Murya dan Sucipto(2019:3). “Etika” dijelaskan sebagai: “Ilmu Pengetahuan tentang asas-asas ahlak(moral)”

§  Haryatmoko (2011:3). Etika public adalah refleksi tentang standard/Norma yang mencantumkan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan public dalam rangka menjalankan tanggung Jawaban pelayanan public.

§  R.Rizal Isnanto (2009:1). Apakah etika, dan apakah etika profesi itu ? Kata etik (atau etika) berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat. Sebagai suatu subyek, Etika akan berkaitan dengan konsep yang dimilki oleh individu ataupun kelompok untuk. Menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk atau Baik.

§  Martin dalam Rizal Isnanto (2009:1). Etika didefinisikan sebagai “the discpline which can act as the performance index or reference for our control system”. Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya.

§   Drs.O.P.SIMORANGKIR dalam R.Rizal Isnanto (2009:1). Mengatakan bahwa” etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku Menurut ukuran dan nilai yang baik”.

§  Menurut James Rachels dalam M Nur Prabowo dan Albart Adetary Hasibuan(2017:3), secara subjektivus objektivus istilah tersebut dapat dipahami sebagai penyelidikan filosofis tentang moralitas.

§  Menurut John Deigh dalam M Nur Prabowo dan Albart Adetary Hasibuan (2017:3), sebagai cabang utama penyelidikan filsafat, studi etika muncul dari pertanyaan-pertanyaan dasar dan sederhana dalam kehidupan.

§       Abdullah (2006:4), “menjelaskan arti kata etika berdasarkan etimologinya yang berasal dari bahasa Yunani, ethos, yang bermakna kebiasaan atau adat-istiadat”.

§      Choirul Huda (1997:64), menyatakan bahwa “etika diartikan sebagai seperangkat prinsip moral yang memebedakan apa yang benar dan apa yang salah.  Etika merupakan bidang normatif, karena menentukan dan menyarankan apa yang scharusnya orang lakukan atau hindarkan”.

§      Hamzah Ya’kub (1993:12), “Istilah etika diartikan sebagai suatu perbuatan standar (standard of conduct) yang memimpin individu, etika adalah suatu studi mengenai perbuatan yang sah dan benar dan moral yan dilakukan seseorang”.

 

Ø  Pengertian Etiket

·         Hutabarat dalam Pasolong (2020:10), etiket adalah “peraturan atau ketentuan yang menetapkan tingkah laku yang baik dalam pergaulan atau dalam berhubungan dengan orang lain”.

·         Etiquette menurut kamus Webster dalam Pasolong (2020:10), etiket berarti “cara tingkah laku yang diharuskan oleh pendidik, kebiasaan-kebiasaan sosial atau diharuskan oleh mereka yang berwenang”.

·         Semiawan dalam Pasolong (2020:10), mengatakan bahwa etiket yang biasa disebut juga Tata Krama adalah kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia setempat.

·         Harbani Pasolong (2020:10), “peraturan atau ketentuan yang menjadi pedoman dalam berperilaku terhadap orang lain”.

·         Kasmir (2005:79), mengatakan bahwa “etiket sering disebut dengan etika yang artinya tata cara berhubungan dengan manusia lainnya”.           

·         Bertents (1993:9-10), Etiket adalah formalitas (lahiriah), tampak dari sikap luarnya penuh dengan sopan santun dan kebaikan.

·         Wursanto (2006:39), mengatakan bahwa “etiket memiliki arti tata krama, atau sopan santun yang berasal dari kata Perancis yaitu etiquette”.

·         Dwiantara  (2006:14), mengatakan bahwa “etiket dapat pula diartikan sebagai peraturan atau ketentuan yang menetapkan tingkah laku yang baik dalam bergaul atau berhubungan dengan orang lain”.

·         Bertens (2001:8), mengatakan bahwa “etiket berarti pula sopan santun.”

·         Sedarmayanti (2005:147), mengatakan bahwa “etiket adalah cara bicara yang sopan, cara duduk, menerima tamu dan sopan santun lainnya”.

·         Ursula Ernawati (2004:35), mengatakan bahwa, “etiket adalah tata cara pergaulan antar manusia yang meliputi aturan, tata krama, tata tertib, sopan santun dalam tindakannya”.

·         KBBI dalam Sugono (2008:383), etiket: tata cara (adat sopan santun,dsb.) dl masyarakat beradab dl memelihara hubungan baik antar  sesama manusia.

·         Sarumpaet (2000:9-10), “Kata etiket sebagai lema kedua menunjukkan arti tata cara atau aturan memelihara hubungan baik antara sesama. Kata eitquette sebenamya pada mulanya berasal dari Prancis, sebuah negara yang terkenal karena tinggi peradaban atau sopan santunnya”.

·         Sarumpaet (2001:10) menjelaskan bahwa etiket itu berupa kumpulan peraturan dalam bergaul maupun bersosialisai, peraturan tersebut berupa tata tertib dan cara berinteraksi dengansopan dan santun agar dalam bergaul tidak melanggar norma yang ada dan tetap pada norma kesopanan yang berlaku.        

·         Antonius Sutarto (2008:16), “etiket mengajarkan berperilaku yang sopan dan dapat diterima oleh lingkungannya".                                                         

 

 

 

 

Daftar Pustaka

 

Bertens. K. 1993. Etika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Bertens. K. 2001. Etika. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Dwiantara, Lukas & Rumsari Hadi Sumarto. 2006. Etiket di Tempat Kerja. Yogyakarta: Kanisus.

Ernawati, Ursula. 2004. Pedoman Lengkap Kesekretariatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Haryatmoko. 2011. Buku Pintar Etika Public.

Kasmir. 2005. Etika Customer Service. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Murya. Adnan dan Sucipto. Urip. 2019.Etika dan Tanggung jawab. Yogyakarta

Pasolong, Harbani. 2020. Etika Profesi. CV. Nasmedia Pustaka. Makassar.

Prabowo, M Nur.dan Adetary, Albart Hasibuan. 2017.Studi Etika Konterporer. Malang

Ruslan, Rosady. 2008. Manajemen Public Relatoins & Media Komunikasi. Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada.

Sarumpaet, R.I. 2000. Etiket Bergaul. Cetakan Kedelapan Belas. Bandung: Indonesia Publishing House.

Sarumpaet, R.I. 2001. Etiket Bergaul. Bandung: Java Indonesia.

Sedarmayanti. 2005. Tugas dan Pengembangan Sekertaris. Bandung: Mandar Maju

Sugono, Dendy (Pemimpin Redaksi). 2008. Kamus Besar indonesia pusat bahasa edisi keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Wursanto. 2006. Kompetensi Sekretaris Profesional. Yogyakarta: Kanisus.

 Demikian ulasan mengenai pengertian etika dan etiket menurut para Ahli,Jika ada kesalahan pada penulisan kata harap maklum dan Semoga bermanfaat.

Perilaku

  Bab XI                                                           Perilaku Dalam kehidupan, perilaku sangat penting untuk dipahami kare...